
Begitu pula, ketika kita hanya menguasai bidang tertentu, atau dalam suatu bidang hanya sedikit peluang, maka kita harus berusaha mencari tahu dan menemukan berbagai peluang dalam bidang-bidang lainnya. Ketika kita gagal untuk menemukan satu tempat di depan barisan, selalu ada upaya lain di barisan belakang. Sehingga akhirnya tersedia satu tempat kosong untuk kita. Kuncinya adalah, sekali lagi, merevisi bagian-bagian hidup kita dan terus bekerja untuk sesuatu yang kita mampu. Karena Allah akan menjadi saksi untuk kerja-kerja keras kita.
"Dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu." (QS. At Taubah: 104)
Ketika kita berani memulai sesuatu, sama artinya kita sedang mencoba suatu ilmu. Tindakan kita yang tidak lain adalah amal itu sendiri akan menghidupkan hati dengan pengetahuan dan keilmuan kita. Sedang ilmu yang dihasilkan oleh perbuatan, itulah sesuatu yang lekat yang menerangi jalan kita selanjutnya. Sehingga dengan itu kita dapat mengetahui dimana semestinya kaki kita pijakkan untuk menempuh jalan kehidupan yang penuh kesamaran.
Dalam hal ini, Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman (kepada para Rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Ia mengampuni kamu. Dan Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang." (QS Al Hadid: 28)
0 komentar:
Post a Comment
Berikan komentar Anda dengan santun