10 August 2008

Surat Sahabat (2)





Kepada sahabatku di manapun engkau berada
Semoga Allah senantiasa melimpahkan anugerah-Nya


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji hanya milik Allah, yang menggerakkan gunung sebagaimana geraknya awan, yang menyatukan hati-hati orang yang beriman.

Sholawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada suri tauladan kita, manusia terbaik di antara yang terbaik, Rasulullah Muhammad shalallhu ‘alaihi wa salam. Juga kepada kerabat, sahabat serta ummatnya hingga yaumil qiyamah nantinya.

Sahabat, sudah sampaikah surat yang ku kirimkan beberapa hari yang lalu?

Afwan (maaf), bila engkau kebingungan untuk membacanya. Bukan maksudku untuk menyusahkanmu. Tak usah engkau bersusah payah mencari kamus untuk menterjemahkannya apalagi memahami isi suratku itu, karena tak akan kau temui dari kamus manapun, kamus dari bahasa manapun. Bahkan dengan kamus bahasa isyarat sekali pun tidak akan bisa kau terjemahkan.

Sahabat, bagaimana rasanya ketika engkau membaca suratku itu? Bingung? Penasaran? Jengkel? Atau, langsung kau buang suratku itu? Tapi sahabat, itulah yang sering kita lakukan. Ya, bahkan tiap hari.

Bukankah tiap hari, secara rutin dan tetap, 5 kali kita menghadap-Nya, SHOLAT.

Tapi tahukah sahabat, apa yang sahabat baca ketika sholat, ketika mengadu kepada-Nya, ketika sujud tersungkur di ‘kaki’-Nya? Kita bicara tanpa tahu apa yang kita ucapkan.

Yah, aku bisa memahami. Karena semua bacaan yang kita baca adalah bahasa Arab (bahasa al Qur-an) bukan bahasa ibu kita (Indonesia).

Namun, pernahkah sahabat berusaha untuk mengetahui apa arti kalimat yang kita baca dalam sholat? Atau memahami sepatah demi sepatah kata yang kita lantunkan ketika sholat? Pernahkah sahabat berusaha menghayatinya?

Jika belum, berarti sahabat akan membaca sebagaimana membaca suratku yang terdahulu. Panjang atau pun pendek, sahabat tidak tahu apa yang sahabat baca. Tidak tahu apa yang kita pinta.

Sahabat, Allah Mahapenyayang juga Mahapengampun. Belum dan tidak ada kata terlambat untuk menuju ke arah yang lebih baik.

Kita bisa memanfaatkan al Qur-an terjemah yang banyak beredar di masyarakat. Bahkan juga ada yang diterjemahkan kata demi kata. Insya Allah itu semua akan membantu sahabat untuk memahami apa saja yang kita lakukan dalam sholat. Jika sahabat mampu memahami bacaan sholat, aku yakin, sahabat akan merasakan nikmatnya bertemu dengan-Nya. Bahkan rindu untuk segera berjumpa dengannya.

Sekian dulu sahabat, surat dariku. Sekali lagi aku mohon maaf. Bukan maksud untuk membuatmu susah. Sekali lagi tidak. Semua itu aku lakukan, karena aku menyayangimu. Karena aku mencintamu, karena Allah.

Semoga Allah memberikan hidayah-Nya. Memudahkan kita untuk bermunajat kepada-Nya, memahami kalimat-kalimat-Nya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabatmu yang senantiasa mencintaimu

1 komentar:

Anonymous said...

nah... kalau surat dengan tulisan begini..... baru ngerti...
he he he

Post a Comment

Berikan komentar Anda dengan santun

 
free counters

Pokjar nGeblog